Kamis, 23 Juni 2011

Masjid Gedhe Yogyakarta

Sudah menonton film "Sang Pencerah"? Inilah salah satu masjid yg diekspos dan disulap sedemikian rupa di film itu dalam setting masa lalu. Masjid Gede Yogyakarta, yg merupakan mesjid Kasultanan Ngayogyakarto Hadiningrat, warisan budaya yg masih terpelihara dg baik hingga saat ini.

Masjid Gede Yogyakarta, sentuhan arsitektur masa lalu yg tampak sederhana

Foto2 yg diaplod dalam galeri ini, sebagian dari foto2 awal aku belajar lagi fotografi, dibuat sekitar Juni 2010. Dibuat seusai Jumatan, jadi tidak ada foto pas Jumatan berlangsung (ikut Jumatan, dong.. hehe...). Karena masih awal belajar, mohon maaf jika secara teknis masih banyak hal yg kurang; komposisnya, anglenya, juga metering dan pertimbangan arah cahaya, dsb. Tetep aku aplod, sbg catatan pribadi untukku, demikian kira2 perjalanan awalku belajar lagi fotografi.

Gapura Masjid Gede yg kusam. Wajah Yogyakarta?

Gapura ngejaman, mengingatkan umat utk shalat tepat waktu. Jam e pas euy...

Selasar yg menghubungkan gerbang dg serambi

Serambi mesjid, dari luar emang terlihat sedrhana, tp begitu masuk ke serambi, terlihat nuansa klasik nan indah..

Beberapa masih menjalankan sholat bakdiyah Jumat

Ruang dalam seusai Jumatan, ketika sajadah panjang digulung..

Salut ma bapak ini, ketika kebanyakan org memilih ngobrol sehabis Jumatan, beliau memilih membaca Quran

Yang ini entah sedang ,membaca apa, kayanya sih buletin Jumatan... :)
Antar tiang penyangga masjid gede, dihubungkan kawat baja, utk menambah kekuatannya..
Sufi cilik anak gaul, berpose alim di masjid Gede... hehe..

Selasa, 21 Juni 2011

Klayar nan Eksotis

Pantai Klayar, terletak di pesisir selatan kab Pacitan, Jawa Timur. Pantai yg masih asri alami in relatif masih sepi dari kunjungan wisatawan, baik lokal maupun manca negara. Bersama mas Adi, pak Gie, dan Jihad, Jumat-Sabtu 19-20 November 2010, dengan tiga motor, kami melakukan perjalanan yg mengasyikkan ke Klayar, yah.. sekitar 150 km lah kira2 dari Yogyakarta.

Formasi batuan pantai Klayar yg eksotis
Berangkat dari Jogja Jumat jam 2 siang, via Pracimantoro, kami sampai ke Klayar sekitar jam 5.30 sore. Menginap di rumah pak Ponijan, penduduk dusun Kendal Sendang desa Kalak, Donorejo, Pacitan, sekitar 5 km dari Klayar, kami turun esok harinya mulai pukul 4 pagi. Puas motret sampai sekitar jam 10, kami berangkat pulang, sembari mampir di Luweng Ombo, Goa Tabuhan (semuanya di Pacitan), dan gugusan pantai2 di wilayah Gunung Kidul (Siung, Indrayanti, Sundak, Drini, dll). Sampai di rumah dg selamat sekita pukul 18.30. Alhamdulillah...

Pertama kali tiba, lepas maghrib, coba capture SS dengan tripod

Esok paginya, kami berburu landscape

Seberkas ROL yg sempat kucapture pagi itu

Struktur pantai Klayar selalu menarik dari semua sisi

Dimensi yg terbentuk sungguh menarik

Di antara batu2 berserakan, kusaksikan keagunganMu..

Struktur batuan dan refleksi yg mempesona

Jihad ikut ekspedisi ke Klayar

Batu paus yg terkenal, menyemburkan air ke udara hingga setinggi rumah

Sebuah ekspedisi yg sangat menyenangkan dan mengesankan. Meski badan capai dan butuh semalam suntuk buat recovery, tapi kepuasan dan pengalaman yg tak tergantikan ini, membayar lunas semuanya. Keindahan yang dianegerahkan Allah yg tiada tara, bersyukur kami sempat menikmatinya dan mengabadikannya dalam bidikan2 yg sederhana. Alhamdulillah...

Empat fotografer sedang beraksi, pak Gie, Jihad, Adi, Yanu

Bergaya ala peragawan, lho.. kok sandal jepitan.. :)

Jalan menuju Klayar

Siap2 pulang ke Jogja
Terima kasih pak Gie, mas Adi, dan Jihad. Terima kasih atas semua kebersamaan yg indah ini. Semoga lain waktu kita punya kesempatan utk melakakukan perjalanan menyenangkan seperti ini lagi... Insya Allah

Minggu, 19 Juni 2011

Kabar Duka dari Merapi

Hari itu (Rabu, 17 Nov 2010, bertepatan dg Idul Adha yg ditetapkan pemerintah) aku berkesempatan naik ke lereng Merapi paling tinggi yg mungkin dicapai, setelah erupsi pertama tgl 26 Oktober dan erupsi kedua tanggal 5 November 2010. 

Pagi, 17 November 2010, dusun Pangukrejo, Cangkringan, Sleman,
waktu menunjukkan pukul 6 lewat 13 menit, sinar mentari pagi masih semburat

Waktu itu, semua jalan menuju Merapi dijaga oleh polisi, org2 yg tidak punya kepentingan dilarang memasuki kawasan Merapi. Jalan2 masuk perkampungan juga dijaga oleh warga, utk menghindari hal2 yg tak diinginkan, misalnya pencurian atau penjarahan. Ditemani pak Sunar, salah satu pengungsi yg sementara tinggal di Gedung TPA di kampungku, kami melewati 'jalan tikus' yg lepas dari penjagaan, dan naik hingga Pangukrejo (Umbulharjo), Jambu (Kepuhharjo), dan juga tepian Kali Gendol (dusun Pager Jurang).
 


Luluh lantak... Sisi lain terjangan maut si wedus gembel..
Klo liat ini, aku jadi teringat Gempa Bantul dulu..

Ternak yg tak sempat diselamatkan, tinggal kulit dan tulang belulang.

Sepeda tak bertuan

Salah satu dapur rumah penduduk di dusun Pager Jurang

Dengan hati miris, ditemani bau anyir bangkai ternak yg tak sempat diselamatkan, serta bau belerang yg masih cukup terasa, aku menyaksikan begitu banyak bukti kekuasaan Allah, sebuah kiamat kecil yg digelar kasat mata.. Dg perasaan sedikit was2, aku terus berjalan naik hingga kira2 1 km, sambil menganbil apa saja yg bisa kufoto. Tak ada satu pun penduduk terlihat, semuanya mengungsi. Hanya ada satu-dua fotografer yg mengambil gambar, selebihnya adlah para relawan yg menyisir sisa2 reruntuhan, dan pemantau, yg melaporkan kondisi terkini Merapi.

Sang pemantau Merapi, melaporkan kondisi terkini Merapi melalui pesawat HT. Jika keadaan tiba2 memburuk, ia harus siap kapan saja utk melarikan diri ke bawah atau ke tempat yg aman

Sembari mengambil ratusan foto, basah bibirku oleh takbir dan tasbih, luruh hatiku oleh takjub, dan runduk kedua mataku tak kuasa menahan tangis...

Ya Allah, ampuni hambaMu ini... Tunjukkan jalan utk senantiasa mensyukuri semua nikmat2Mu, dan tunjukkan hidayah utk senantiasa taat kepadaMu...
Semoga sedikit rekaman lensaku ini, bisa mengetuk hati kita bersama, dan jadikan renungan tuk kehidupan yg lebih baik esok hari... Amiin.. insya Allah..

Kamis, 16 Juni 2011

Seribu Lampion di Borobudur

Borobudur, adalah mahakarya yg luar biasa. Bangunan tua yg sangat eksotis itu, tak habis2 memancarkan pesona dan kemegahannya. Apalagi di malam hari dan dalam perayaan Waisak (17 Mei 2011), dimana seribu lampion dilepas ke angkasa, maka pesonanya hampir mustahil disaingi oleh arsitektur manapun di Indonesia.

 Maha karya dalam pesona keindahannya


Lampion dalam slow speed, menjadi garis2 berwarna di udara

Borobudur malam, dilihat dari arah Aman Jiwo

Seribu lampion yg dilepaskan ke udara

Sebelum lepaskan lampion ke angkasa, boleh kau ucapkan doa dan harapanmu

Dalam kebersamaan

Keindahan abad silam yg masih terpelihara

Difoto ya, mas.. hehehe....

Melepaskan seribu lampion ke udara

Tuhannya orang Budha?

View Borobudur dari arah Manohara
Seribu lilin juga dinyalakan di pelataran Borobudur

Meski datang sedikit terlambat, menjelang maghrib baru berangkat dari Yogyakarta, tapi beruntung masih dapet beberapa moment istimewa, di antaranya pelepasaan 1000 lampion itu. Meski diwarnai sedikit insiden kecil (jatuh dari motor), rasanya puas bisa menghadirkan pesona Borobudur di malam hari, utk sharing bareng temen2 sekalian. Meski begitu, rasanya masih ingin coba berburu lagi di masa2 mendatang, jika masih diberi kesempatan.. Insya Allah..

Rabu, 15 Juni 2011

Suralaya Highlander

Suralaya, salah satu puncak tertinggi dari gugusan pegunungan Menoreh, terletak di perbatasan Kulonprogo, Magelang, dan Purworejo. Untuk ke sana, bisa ditempuh dengan motor, sekitar 1 jam dari Godean ke arah barat daya. 

Hamparan keindahan Magelang-Purworejo, dari punthuk Sarilaya, Suralaya, Kulonprogo
Rutenya bisa melalui, Godean ke barat sampai prempatan Gedongan ke kanan, perempatan Balangan ke kiri, melewati jembatan baru Kali Progo, sampai prapatan Dekso terus, sampai pasar Samigaluh, ke kanan (tanya arak ke Suralaya), ikuti jalur sampai tiba di Suralaya. Jalannya lumayan naik curam dan berkelok2, di beberapa bagian jalanan yg sempit itu rusak, namun jika kendaraan kita fit dan kita cukup konsentrasi, sy kira semua orang akan bisa sampai di sana dg selamat. Sy bilang butuh konsentrasi, karena di sisi jalan adalah tebing yg curam dan dalam, jika tanpa konsentrasi, maka bahaya senantiasa mengancam.

Hijau yg menentramkan hati

Ilalang yg tertiup angin senja
Taburan cahaya di kab Magelang dan Purworejo, dilihat dari puncak Sarilaya

Semburat cahaya yg mucul sejenak dari sela awan. Sangat indah

Bukit Sarilaya, dalam keanggunan temaram senja
 
Seorang teman dalam siluet senja Suralaya

Karena medan yg cukup sulit, sementara kami ingin mengambil sunrise di Suralaya, maka kami memutuskan utk berangkat sore harinya, dan bermalam di Suralaya. Beralaskan tikar, kami nunut' menginap di bangunan warung terbuka yg pada malam hari tidak digunakan. Suhu yg dingin (sekitar 10 derajat Celcius) membuat kami tak bisa tidur nyenyak. Maka jadilah kami berenam semalaman ngobrol, dan sesekali mengambil foto ke arah bawah, Magelang-Purworejo sebelah utara, kota Wates sebelah  barat daya, dan kota Yogyakarta arah tenggara.

Nuansa Jogja malam hari, dibuat dari ketinggian 1200 di atas laut, di ambil sekitar pk. 02.00 dini hari

Enam gelandangan yg menginap di Suralaya: Yanu, Zul, Arief, Rendra, Yuyun, dan Wahid.. Uaddeem, yo...


Yg paling mengesankan, adalah ketika kita harus mendaki 'punthuk' Suralaya, yg memiliki kemiringan sekitar 50 derajat, dan tingginya mungkin mencapai 200an anak tangga, sangat melelahkan. Butuh sekitar 3-4 kali istirahat utk mengambil napas. Sampai di atas, napas ngos2an spt orang bengek.. (hehe...), tp menyaksikan hamparan keindahan yg tersaji di depan mata, seakan semua rasa lelah terbayar sudah. Untuk foto2 sunrise dari puncak Suralaya, insya Allah nanti diaplod di poeting khusus 'Sunrise di Suralaya.' Tunggu, yaa...

Buat sahabat2 yg belum pernah ke Suralaya, sungguh... rugi, jika tak menyempatkan ke sana, meski sekali, seumur hidup.. Sungguh... Silakan dibuktikan... :)
Klo Anda tertarik utk membaca posting lainnya, silahkan klik di entry: Popular Post, Archives, atau Index Categories, di kolom sebelah kanan. Matur nuwun..

Galeri Foto di Facebook:

Silahkan kunjungi juga galeri foto2ku yg lebih lengkap di facebook:
http://www.facebook.com/media/albums/?id=100000582696736

Kabar Sahabat